dengan rumus yang digunakan oleh Hardon et al. (1969): Luas daun = dimana p = panjang anak daun (cm), l = lebar anak daun, n = jumlah helai anak daun sebelah kiri atau kanan, k = konstanta (0.57 untuk TBM). Peubah fisiologi tanaman yang diamati adalah kadar klorofil daun (dihitung dengan rumus Y = 0.0007x - 0.0059, dimana Y = kadar klorofil
1.Karena kandungan unsur hara NPK dalam pupuk majemuk sama (15-15-15), pilihlah dosis rekomendasi yang terkecil untuk menghitung kebutuhan pupuk majemuk. Dalam hal ini adalah dosis P2O5 ,yaitu 30 kg/ha –Kebutuhan pupuk majemuk = 100/15 x 30 kg = 300 kg 2.Hitung kandungan unsur lain (N dan K) –Unsur N = 15/100 x 200 kg = 30 kg

K1 = Pupuk kompos kotoran kambing dengan dosis 10 ton/ha K2 = Pupuk kompos kotoran kambingdengan dosis 20 ton/ha K3 = Pupuk kompos kotoran kambingdengan dosis 30 ton/ha 2. Pupuk organik cair limbah Brassica yang terdiri dari 5 taraf yaitu : B0 = Kontrol (T anpa pupuk organik cair limbah brassica) B1 = Pupuk organik cair limbah brassica 10 %

minggu setelah penanaman. Pupuk dibenamkan dalam tanah dengan membentuk lingkaran pada setiap rumpun rumput gajah. Kebutuhan pupuk per tanaman dihitung dengan rumus sebagai berikut: LL (m2) KPT = x DPR (kg/ha)/JT 10.000 m2 KPT : kebutuhan pupuk/tanaman, LL : luas lahan, DPR : dosis pupuk rekomendasi, JT : jumlah tanaman f). Pemeliharaan.

Dosis pupuk (kg/ha) = (jumlah hara yang dibutuhkan tanaman × kebutuhan pupuk per hara × 100) ÷ kandungan hara dalam pupuk. Contoh: Jumlah nitrogen (N) yang dibutuhkan tanaman adalah 100 kg/ha; Kandungan nitrogen (N) dalam pupuk adalah 14%; Kebutuhan pupuk nitrogen (N) per hara adalah 2 kg/ha
Nah, sampai disini kita mengetahui bahwa jika kita menanam satu kemasan jagung manis isi 1750 benih maka potensi hasil yang diperoleh 425 – 850 kg. Jika dikonversi menjadi per hektar dengan kebutuhan benih 8 kg per hektar, maka didapat potensi hasil 14 ton – 27 ton (dengan asumsi, daya tumbuh 100% dan berat rata-rata 0.25-0.5kg).
Kebutuhan Pupuk Berdasar Analisis Tanah dan Daun (Untuk Tanaman Tahunan) Contoh kasus untuk tanaman kelapa sawit: Jumlah unsur hara: H = (S-T) x L x D x BV. Jumlah pupuk:P = H x (100/Hp) Jumlah pupuk Setelah dikoreksi: Pk = Kn/K x Ps. Keterangan: (ton/m3) H: Jumlah unsur hara yang diberikan ke dalam. Dosis pupuk dinyatakan dalam bentuk kg pupuk/ha atau kg hara/ha. Kebutuhan pupuk sangat tergantung dari luas pertanaman yang akan dipupuk, dosis pupuk, dan kandungan hara dalam pupuk. Berikut adalah contoh-contoh perhitungan kebutuhan pupuk, khususnya pupuk anorganik: Contoh 1. JvpOtJB.
  • 9b95c73jxv.pages.dev/88
  • 9b95c73jxv.pages.dev/431
  • 9b95c73jxv.pages.dev/198
  • 9b95c73jxv.pages.dev/141
  • 9b95c73jxv.pages.dev/301
  • 9b95c73jxv.pages.dev/250
  • 9b95c73jxv.pages.dev/157
  • 9b95c73jxv.pages.dev/379
  • rumus menghitung kebutuhan pupuk per hektar