6Tahapan Alur/Plot Cerita. Sebuah cerita disampaikan melalui rangkaian peristiwa - peristiwa yang padu. Urutan jalannya rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita disebut alur/plot. Alur cerita bertanggung jawab atas urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang disusun saling berkaitan. Beberapa cerita disampaikan menggunakan urutan waktu.
September 7, 2020 Soal USBN Sejarah Seorang peneliti melakukan interpretasi analisis setelah melakukan kritik sumber. Interpretasi analisis dilakukan peneliti dengan cara… . A. menghubungkan antara sumber satu dan sumber lainnya unuk membuktikan hubungan sebab akibat. B. menguraikan data data yang telah diseleksi untuk menjawab pertanyaan penelitian. C. melakukan cek silang antara satu data dengan data lainnya untuk menemukan fakta. D. menggabungkan data data yang diperoleh dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. E. menyimpulkan data data yang diperoleh sehingga memunculkan suatu teori baru Pembahasan Salah satu tahap penelitian sejarah adalah tahap interpretasi. Tahap intepretasi dibagi menjadi dua yakni tahap interpretasi analisis dan interpretasi sintesis. Analisis merupakan salah satu cara yang dilakukan peneliti untuk menginterpretasikan sumber. Dalam hal ini peneliti dapat menguraikan data data yang telah interpretasi sintesis yakni menggabungkan data data yang diperoleh dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Untuk materi tentang TAHAP TAHAP PENELITIAN SEJARAH silahkan kunjungi link youtube berikut ini. Kalau bermanfaat jangan lupa subscribe, like dan share.. Terimakasih Kunci jawaban Seorang peneliti melakukan interpretasi analisis setelah melakukan kritik sumber. Interpretasi analisis dilakukan peneliti dengan cara… . About The Author doni setyawan Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih
Biayaproduksi dipengaruhi oleh biaya variabel atau disebut juga variable cost dan biaya Tetap atau disebut juga fix cost. Melihat pengaruh dari kedua hal tersebut maka bisa dilakukan pengurangan dengan adanya produksi secara massal. 3. Efisiensi Waktu. Dalam produksi secara massal tentu membutuhkan mesin produksi untuk memperlancar produktivitas.

Ilustrasi interpretasi citra. Foto iStockSegala bentuk data yang dihasilkan dari perekaman penginderaan jauh bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk perencanaan dan pembangunan asalkan tahu cara menginterpretasikannya. Dalam ilmu geografi, ini disebut dengan interpretasi interpretasi citra adalah kegiatan mengkaji foto udara atau citra yang bertujuan untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut. Dengan melakukan interpretasi citra, penafsir dapat lebih mudah dalam menganalisis karena telah mengenal kenampakan objek yang buku Memahami Geografi SMA/MA untuk Kelas XII oleh Bagja Waluya 2009, pada dasarnya, interpretasi citra terdiri atas dua kegiatan utama, yaitu perekaman data citra dan penggunaan datanya untuk tujuan tertentu. Perekaman data citra berupa pengenalan objek dan unsur yang tergambar pada citra serta penyajiannya ke dalam bentuk tabel, grafik, dan peta Interpretasi CitraIlustrasi interpretasi citra. Foto iStockMengutip buku Ensiklopedia Geografi Penginderaan Jauh oleh Nur Fitriana Sari 2014, terdapat tiga tahapan yang dilakukan dalam proses interpretasi citra, yaitu1. DeteksiTahapan deteksi adalah kegiatan pengamatan suatu objek dalam hasil rekaman citra. Di tahap inilah ditentukan ada atau tidaknya suatu objek. Misalnya, di dalam sungai terdapat objek bukan IdentifikasiTahapan ini dilakukan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra. Objek ini dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor menggunakan alat stereoskop. Contohnya, berdasarkan bentuk, ukuran, dan letaknya, objek bukan air yang terdapat pada sungai terdeteksi sebagai gosong AnalisisTahap analisis ini memiliki kaitan dengan proses keterangan lebih lanjut. Misalnya, pengumpulan keterangan dilakukan dengan mengamati kenampakan objek secara lebih detail. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gosong sungai yang telah dideteksi dimanfaatkan untuk menanam Interpretasi CitraIlustrasi interpretasi citra. Foto iStockAda delapan unsur citra yang perlu dikenali sebelum menyimpulkan jenis objek yang terekam dalam citra satelit. Tujuannya agar penafsir tidak salah mengambil kesimpulan terkait dengan gambar objek dalam citra. 1. Rona atau WarnaRona adalah tingkat kegelapan atau kecerahan objek pada citra. Sedangkan, warna merupakan wujud yang terlihat atau tampak oleh mata dengan spektrum yang sempit. Melalui warna, penafsir dapat memperkirakan jenis objek yang tergambar dalam citra UkuranMeliputi dimensi panjang, luas, tinggi, kemiringan, dan volume objek. Ukuran berfungsi untuk membantu memisahkan objek-objek tertentu yang sulit dipisahkan jika hanya menggunakan warna ataupun BentukUnsur ini memiliki kaitan yang erat dengan ciri keuangan, konfigurasi, dan batas sebuah objek. Sebagai contoh, dengan melihat bentuk objek yang terekam pada citra, penafsir bisa membedakan antara sungai dan jalan. Di mana objek sungai biasanya berbentuk kecil, memanjang, dan berkelok. Sedangkan, jalan memiliki bentuk yang memanjang dan TeksturTekstur dapat diartikan sebagai frekuensi perubahan warna pada sekelompok objek yang dianalisis. Tekstur biasanya dikelompokkan menjadi kasar dan halus. Contohnya, tekstur pada area perkebunan biasanya lebih kasar dibandingkan tekstur area PolaPola merupakan ciri yang menandai objek buatan manusia atau alami. Pola dapat digambarkan sebagai tingkat keteraturan suatu objek. Misalnya, objek bangunan di area perumahan biasanya memiliki pola teratur karena mempunyai ukuran, bentuk, dan tata letak yang BayanganBiasanya, timbulnya bayangan disebabkan oleh sudut datang sinar matahari atau akibat topografi dan lereng. Pada citra resolusi tinggi, bayangan sangat membantu untuk menegaskan objek. Namun, pada citra resolusi menengah dan rendah, bayangan justru mengganggu proses SitusSitus adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya. Contohnya, hutan bakau ditandai dengan rona gelap dan berada di kawasan tepi AsosiasiAsosiasi merupakan keterkaitan antara objek yang satu dengan lainnya. Karena ada keterkaitan, pengenalan suatu objek pada citra sering dijadikan petunjuk untuk mengenali objek yang dimaksud dengan interpretasi citra?Apa saja kegiatan yang tertuang dalam interpretasi citra?Apa saja tahapan yang diperlukan dalam proses interpretasi citra?

Tahapyang terpenting adalah tahap interpretasi atas informasi yang diperoleh. Tahap yang terpenting adalah tahap interpretasi atas. School University of Notre Dame; Course Title 1234 #6; Uploaded By UltraMorning1317. Pages 41 This preview shows page 20 - 22 out of 41 pages.
Artikel makalah membahas tentang Arti Interpretasi dalam bahasa indonesia, meliputi dari pengertian, tujuan, prinsif, program, kata bijak, tahapan, makna, contoh dan gambar supaya mudah di pahami. Apa Interpretasi itu,,, Hal ini merupakan salah satu makna yang dapat menafsirkan dalam menyampaikan kesan atau sebuah pendapat dengan pandangan ketika dibutuhkan. Maka arti dari Interpretasi ini sebagai ucapan yang karya seni dari suatu objek. Nah untuk lebih jelasnya lagi langsung saja simak pembahasn di bawah ini. Pengertian Interpretasi Secara UmumTujuan Interpretasi Prinsip InterpretasiProgram InterpretasiKata Bijak InterpretasiTahapan kata InterpretasiMakna Kata InterpretasiShare thisRelated posts Pengertian Interpretasi Secara Umum Interpretasi adalah sebuah penjelasan yang mengandung makna atau sebuah pendapat dari pandangan teoritis dari suatu objek yang dihasilkan dari pemikiran yang mendalam dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang orang yang membuat interpretasi. Maka hal ini juga dapat dikatakan sebagau penafsiran dengan menggambarkan komunikasi secara lisan atau sebagai gerakan pada saat melakukan pembicaraan yang mengandung makna dan symbol-simbol yang sama. Maka arti dari Interpretasi dapat dikatakan sebagai salah satu makna dalam melakukan komunikasi dengan penafsiran yang baik sehinga dalam melakukan komunikasi mudah dimengerti. Baca Juga Pengertian Kreativitas Dari ulasan yang singkat di atas, maka kami juga akan memberikan beberapa tujuan dari Interpretasi. Berikut bebeapa tujuan yang terdapat pada Interpretasi adalah Interpretasi dapat mendorong pengunjung untuk menggunakan sumber daya yang bermakna dan memperkuat gagasan dan memerlukan perilaku khusus. Interpretasi dapat digunakan untuk meminimalkan dampak manusia pada sumber daya dengan berbagai cara. Meningkatkan pemahaman publik tentang tujuan suatu institusi. Prinsip Interpretasi Dari ulasan di atas, disini juga kami akan memberikan enam prinsip yang terdapat pada interpretasi diantaranya adalah sebagai berikut Penafsiran yang tidak ada hubungannya dengan apa yang ditunjukkan dan dijelaskan adalah sia-sia Informasi berdasarkan dari elemen yang terkandung dalam interpretasi Interpretasi sebagai seni yang menggabungkan berbagai seni sampai batasan tertentu dapat direkomendasikan kepada orang lain Mediasi penafsiran bukan atas perintah, tetapi dengan permintaan atau bujukan. Penafsiran tidak hanya menunjukkan sesuatu secara keseluruhan untuk kelompok yang tertentu Menafsirkan untuk anak-anak bukanlah penyederhanaan untuk orang dewasa. Program Interpretasi Program interpretasi sebagai pola implementasi yang disusun berdasarkan skenario waktu dan cerita yang tertentu sehingga dapat menghubungkan apa yang akan diperoleh. Maka program interpretasi berfungsi untuk menghubungkan sumber daya alam atau budaya dengan pengunjung dengan menggunakan varian media yang berbeda. Dengan demikian tujuan dari program interpretasi dapat menjelaskan tentang pemahaman atau penghargaan terhadap suatu lingkungan dengan nilai-nilai yang penting. Perencanaan program interpretasi adalah sebagai berikut Bisa digunakan Efisien Dapat mengungkapkan keindahan Fleksibel fleksibel dan selektif Meminimalkan kerusakan / kerugian bagi komunitas alam dan budaya Penggunaan sumber daya alam secara optimal Partisipasi publik Dalam program interpretasi yang khusus adalah Tentukan tema dan tujuan pembuatan programInventarisasi sumber daya yang terkandung di situsAnalisis dataPerpaduanTrial and error Baca Juga Pengertian Kualitatif Kata Bijak Interpretasi Setelah mengetahui beberapa ulsan di atas, maka kami juga akan memberikan beberapa ungkapan tentang kata bijak yang terdapat pada Interpretasi diantaranya adalah. Pengamatan diri yang penting tentang pengetahuan diri, tidak ada harga diri, Toleransi, bukan kesombongan, bisa dipercaya, bukan kemarahan, Permisi, tolong jangan meminta perhatian. Tidak, hanya fakta yang tidak ada, hanya interpretasi. Banyak dari kita tumbuh dengan kita terima yaitu, kita telah menderita luka seumur hidup kita. Apakah luka yang indah atau buruk. Mereka harus melakukannya karena mereka akan berbeda untuk setiap kehidupan individu. Tahapan kata Interpretasi Dari pembahasan di atas, maka kami juga akan memberikan beberapa tahapan dalam memahami kata Interpretasi adalah. Baca semua teks Memahami tema, latar belakang, alur dan karakter Topiknya adalah cerita atau alasan utama Ilustrasi adalah peserta yang terlihat Pengaturan lokasi acara Pengaturan waktu. Lingkungan budaya Tangkap elemen-elemen yang konyol, lucu atau kesal Tangkap frasa atau frasa sindiran Makna Kata Interpretasi Dari beberapa uraian yang sudah kami sampaikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Interpretasi tersebut memiliki makna. Berikut makna tang terdapat pada Interpretasi adalah Banyak orang kaya di sekitar kita, tetapi tetangga atau orang miskin tidak ibu gagal menasihati anak-anak mereka ketika anak-anak mereka melakukan hal-hal negara yang waspada. Nah demikianlah sobat yang dapat kami bahas mengenai ulasan tentang arti dari interpretasi dalam bahasa yang bener dan beberapa tujuan dan fungsinya, semoga artikel yang singkat ini dapat berguna dan beramanfaat untuk kita semua sekian dan terima kasih. Baca Juga Arti Oposisi
\n \n \n tahapan interpretasi disebut juga tahap
Keluarandari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary. 3. Architecture Design & Integration Testing Sering juga disebut High Level

Dalam kehidupan sehari-hari, interpretasi seringkali diperlukan untuk memahami suatu pesan atau peristiwa. Hal ini dapat dilakukan melalui analisis dan pemahaman yang mendalam terhadap suatu objek atau berbagai bidang seperti sastra, seni, sejarah, ilmu sosial, dan hukum, interpretasi memainkan peran penting dalam proses pemahaman dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, kemampuan untuk melakukan interpretasi yang baik sangatlah juga disebut dengan tafsiran. Jadi, jika suatu objek seperti karya seni, ujaran, dan lain sebagainya memiliki makna yang jelas, maka objek tersebut tidak mengundang suatu IsiPengertian InterpretasiPengertian Interpretasi Menurut Para AhliTujuan InterpretasiMacam-Macam Interpretasi1. Interpretasi Alam2. Interpretasi Citra3. Interpretasi EKG4. Interpretasi Data5. Interpretasi SejarahContoh Penggunaan Kata InterpretasiPengertian InterpretasiInterpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap suatu objek yang dihasilkan dari pemikiran mendalam dan juga dipengaruhi oleh latar belakang orang yang melakukan interpretasi. Interpretasi juga disebut sebagai Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu tafsiran.Definisi interpretasi sendiri merujuk kepada proses penafsiran yang sedang berlangsung dan juga hasilnya. Interpretasi juga merupakan bagian dari suatu presentasi atau penggambaran informasi yang dganti menyesuaikan dengan suatu kumpulan simbol tersebut bisa berupa lisan, gambar, tulisan, atau berbagai bentuk bahasa lainnya. Dengan demikian makna yang kompleks bisa timbul ketika waktu penafsiran baik secara sadar dalam melakukanya ataupun tidak dalam melakukan sujukan silang terhadap suatu objek dengan menempatkannya pada keranga pengaman dan juga pengetahuan yang lebih demikian, secara singkat interpretasi adalah proses memberikan makna atau penjelasan terhadap suatu informasi atau Kaelan 1998, interpretasi adalah sebuah seni yang menggambarkan komunikasi secara tidak langsung, tapi komunikasi tersebut dapat dengan mudah untuk Walin dalam Fandeli 2005, interpretasi adalah suatu cara pelayanan membantu kelompok agar tergugah rasa sensitifnya dalam merasakan keindahan alam, variasi alam dan hubungan lingkungan supaya kagum dan memiliki Mckinon et al dalam Satyatama, dkk, 2010, interpretasi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang suatu kawasan flora, fauna, proses geologis dan sebagainya, serta sejarah dan budaya masyarakat kepada pengunjung yang datang ke kawasan InterpretasiSecara umum tujuan dari interpretasi adalah untuk meningkatkan pengertian, tetapi kadang, contoh seperti propaganda atau cuci otak. Jadi, tujuannya justru mengacaukan pengertian dan membuat beberapa pengertian di atas, bahwa interpretasi memiliki beberapa definisi dalam berbagai bidang. Diantaranya interpretasi alam, interpretasi data, interpretasi citra, dan interpretasi ekg. Berikut masing-masing InterpretasiBerikut adalah beberapa macam pengertian interpretasi di berbagai Interpretasi AlamInterpretasi alam adalah suatu kegiatan bina cinta alam yang secara khusus ditujukan untuk pengunjung yang berada di kawasan konservasi alam yang merupakan kombinasi dari pelayanan informasi, pelayanan pemanduan, hiburan, pendidikan, dan promosi Satyatama, 2008.Sedangkan menurut Jim Buchholz, Interpretasi utamanya adalah suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk mengungkapkan makna alam dan budaya dengan cara mengilhami dan Interpretasi CitraInterpretasi citra adalah sebuah kegiatan menganalisis foto atau gambar yang dihasilkan dari suatu alat dengan tujuan mengindentifikasi suatu objek dan juga peran objek tersebut. Hal tersebut umumnya mengacu kepada penggunaa di dalam penginderaan jarak jauh remote sensing.Interpretasi cita memiliki beberapa prinsip utama, diantaranya lokasi, bentuk, ukuran, warna, bayangan, tekstur, ketinggian, pola dan situasi. Semua elemen prinsip tersebut digunakan oleh beberapa pakar interpretasi citra dalam memperkirakan foto atau gambar dengan cepat dan Interpretasi EKGEKG merupakan singkatan dari Elektrokardiogram, yaitu sebuah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam segala aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Interpretasi EKG dapat mudah untuk dilakukan secara sistematis dengan hanya menyebutkan beberapa komponen, seperti Ritme, Laju, Morfologi gelombang P, Interval PR, Kompleks QRS, Segmen ST, Gelombang T, Interval Interpretasi DataInterpretasi data adalah sebuah bentuk kegiatan melakukan penggabungan terhadap sebuah hasil dari analisis dengan berbagai macam pertanyaan, dan kriteria pada sebuah standar tertentu guna menciptakan sebuah makna dari adanya data yang telah dikumpulkan oleh orang untuk mencari sebuah jawaban terhadap permasalahan di dalam sebuah penelitian yang sedang Interpretasi SejarahInterpretasi sejajarah adalah suatu kegiatan penafsiran terhadap data sejarah yang di peroleh, bisa menimbulkan subyektifitas. Karena disebabkan dan pengaruhi oleh latar belakang serta sudut pandang orang yang memberikan interpretasi. Berikut Penggunaan Kata InterpretasiBerikut adalah beberapa contoh penggunaan kata interpretasi dalam bahasa Indonesia. Dalam bidang sastra, interpretasi dapat membantu kita untuk memahami makna dalam sebuah karya tulis. Ahli sejarah seringkali melakukan interpretasi terhadap dokumen-dokumen sejarah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu peristiwa. Dalam dunia seni, interpretasi dapat membantu pengunjung untuk memahami karya seni dan mengapresiasi keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya. Interpretasi data dalam bidang ilmu statistik sangat penting dalam proses pengambilan keputusan di berbagai bidang seperti bisnis, keuangan, dan ilmu sosial. Dalam konteks hukum, interpretasi undang-undang oleh hakim sangat penting untuk memutuskan suatu kasus dengan tepat dan juga Menginterpretasi Isi Teks NegosiasiNah, itulah pengertian mengenai interpretasi secara lengkap dalam beberapa bidang, beserta tujuan, dan contoh penggunaan kata interpretasi. Demikian artikel yang dapat bagikan untuk Anda, sekian dan semoga bermanfaat.

Tahapketiga ini juga dikatakan sebagai tahap kelamin-lokomotor (genital-locomotor stage) atau yang biasa disebut tahap bermain. Tahap ini pada suatu periode tertentu saat anak menginjak usia 3 sampai 5 atau 6 tahun, dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya gagasan (inisiatif) tanpa banyak terlalu 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! 3 Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual! Berikan contohnya! PembahasanPelajari lebih lanjut Berikut yang menjadi tahapan-tahapan dalam interpretasi kontekstual Mengidentifikasi pertimbangan-pertimbangan awal dengan memahami subjektivitas penafsir, mengkonstruksi bahasa, dan makna dunia dan Al-quran Memulai tugas penafsiran dengan cara mengidentifikasi maksud original asli teks dan meyakini otentisitas serta reliabilitas teks analisis kritis teks secara independen; Mengidentifikasi makna teks dengan mengeksplorasi setiap konteksnya makna bagi penerima pertama; Pembahasan Metode tafsir kontekstual dapat dipahami sebagai usaha untuk menafsirkan kitab suci Al-Quran dengan cara melibatkan pemahaman konteks pengkaji dan pewahyuannya. Metode ini menjadi landasan penting yang digunakan dalam memahami Al-Quran. Pelajari lebih lanjut Pelajari lebih lanjut di Google News
TahapKronis Tahapan ini sering juga disebut dengan "The clean up phase atau the post morte". Tahap kronis adalah tahap yang terenyuh. Di dalam pelaksanaan rutinitas operasional perusahaan, bisa saja terjadi perbedaan interpretasi perhitungan komersial yang tidak dikehendaki dengan sekelompok kecil pemasok, dan bila terjadi Hypermart
dianalisis menganai hubuangan antara teks, proses, dan kondisi sosial teks tersebut. Tahapan-tahapan ini oleh Fairclough diringkas dalam tiga tahapan, yaitu tahap deskriptif, interpretasi, dan eksplanasi. 1. Tahap Deskripsi Analisis teks pada tahap deskripsi mengacu pada tingkatan yang berhubungan dengan sifat formal teks, kajiannya meliputi aspek kosakata dan gramatika yang tercakup pada makna eksperensial ideasional, interpersonal serta makna tekstual teks. Makna eksperensial atau ideasional adalah makna yang berhubungan dengan pertanyaan ‗siapa, apa, kapan, dimana, kenapa dan bagaimana yang secara struktur linguistik direpresentasikan dengan partisipan, proses dan sirkumtansi circumstances. Makna interpersonal adalah makna yang mengekspresikan sikap dan penilaian penutur. Makna tekstual membahas tentang bahasa dan lingkungan sekitarnya, yaitu co- teks dan konteks. Makna ini berkaitan dengan tema dan rema dari suatu teks. Tema adalah semua unsur yang pertama kali muncul dalam sebuah klausa, sedangkan rema adalah bagian yang mengikuti tema. 2. Tahap Interpretasi Tahap interpretasi berkaitan dengan hubungan antara teks dan interaksi dalam teks dengan melihat teks sebagai produk dari sebuah proses produksi, dan sebagai sumber dalam proses interpretasi Fairclough, 1989 26. Interpretation concerned with the relationship between text and interaction-with seeing the text as the product of process of production, and as a resource in the process of interpretation Fairclough, 1989 26. Interpretasi menurut Fairclough 1989 141 adalah penggeneralisasian melalui apa yang ada dalam teks dan apa yang ada dalam benak interpreter serta dalam kerangka berpikir members of resourses 6 atau jika digambarkan adalah sebagai berikut Prosedur interpretasi Sumber Interpretasi Tatanan sosial → ↔ Konteks Situasi ↨ Sejarah Interaksi → ↔ Konteks intertekstual ↨ Fonologi, grammar , → ↔ Bentuk luaran tuturan Kosakata ↨ Semantik → ↔ Makna tuturan Pragmatik ↨ Kohesi pragmatik → ↔ Koherensi lokal ↨ Skemata → ↔ Struktur teks dan poin Dari skema di atas dapat dilihat bahwa dalam interpretasi sebuah teks, hal pertama yang dilihat adalah tatanan sosial, interpretasinya adalah pada konteks situasi. Konteks situasi yang dimaksud di sini adalah field, tenor dan mode suatu teks. Teks, kemudian dilihat sejarah interaksinya, yaitu dengan menggunakan intertekstualitas teks agar terlihat jelas hubungan antara teks sebelum dan sesudahnya. Untuk melihat bentuk luaran ujaran, maka yang diinterpretasi adalah aspek 6 Member of resourses menurut Fairclough 1989 141 dapat juga disebut sebagai background knowledge. Sedangkan menurut George Yule 1996 85 background knowledge merupakan schemat atau schemata dalam bentuk plural yang mengacu pada pengetahuan awal yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Dicontohkan oleh Black 2006 38 ketika terdapat kata ‗restaurant berarti schemata yang ada di kepala kita adalah sesuatu yang berhubungan dengan pelayan, serbet makan, menu dan lainnya. fonologi teks, grammer dan kosakata. Tetapi, penelitian ini tidak melihat aspek luaran ujaran, namun lebih kepada makna tuturan yang berhubungan dengan aspek pragmatik dan semantik teks. Prosedur kohesi pragmatik yang merupakan interpretasi kohesi lokal dan prosedur skemata berhubungan dengan interpretasi intertekstualitas teks. 3. Tahap Eksplanasi
AnalisisCluster sering juga disebut sebagai Q-analysis, Typologi Construction, Classification Analysis, dan juga Numerical Taxonomy. Tahap 5 : Interpretasi Cluster Diharapkan representasi tersebut stabil untuk beberapa periode waktu. Tahapan validasi adalah tahap untuk mengecek kestabilan hasil analisis cluster yang diperoleh. Sumber

Interpretasi gambaran merupakan perbuatan mengkaji foto udara dan atau gambaran dengan maksud untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. Didalam interpretasi citra, penafsir gambaran mengkaji gambaran dan berupaya melalui proses budi sehat untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan menilai arti pentingnya obyek yang tergambar pada citra. Dengan kata lain maka penafsir gambaran berupaya untuk mengenali obyek yang tergambar pada gambaran dan menterjemahkannya ke dalam disiplin ilmu tertentu mirip geologi, geografi, ekologi, dan disiplin ilmu lainnya. Tahapan Interpretasi Di dalam penenalan obyek yang tergambar pada citra, ada tiga rangkaian acara yang diperlukan, yaitu deteksi, identifikasi, dan analisis. Deteksi yaitu pengamatan atas adanya suatu obyek, contohnya pada gambaran sungai terdapat obyek yang bukan air. Identifikasi yaitu upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan memakai keterangan yang cukup. Sehubungan dengan pola tersebut maka menurut bentuk, ukuran, dan letaknya, obyek yang tampak pada sungai tersebut disimpulkan sebagai bahtera dayung. Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut, contohnya dengan mengamati jumlah penumpangnya, sehingga sanggup disimpulkan bahwa bahtera tersebut berupa bahtera dayung yang berisi tiga orang. Deteksi berarti penentuan ada atau tidak adanya sesuatu obyek pada citra. Ia merupakan tahap awal dalam interpretasi citra. Keterangan yang diperoleh pada tahap deteksi bersifat global. Keterangan yang diperoleh pada tahap interpretasi selanjutnya yaitu pada tahap identifikasi, bersifat setengah rinci. Keterangan rinci diperoleh dari tahap tamat interpretasi, yaitu tahap analisis Lintz dan Simonet, 1976. Lo 1976 yang menyimpulkan pendapat Vink mengemukakan bahwa intinya acara interpretasi gambaran terdiri dari dua tingkat, yaitu tingkat pertama yang berupa penenalan obyek melalui proses deteksi dan identifikasi, dan tingkat kedua yang berupa evaluasi atas pentingnya obyek yang telah dikenali tersebut, yaitu arti pentingnya tiap obyek dan kaitan antar obyek itu. Tingkat pertama berarti perolehan data, sedang tingkat kedua berupa interpretasi atau analisis data. Didalam upaya otomatis, hanya tingkat pertama lah yang dikomputerkan. Tingkat kedua harus dilakukan oleh orang yang berbekal ilmu pengetahuan cukup memadai pada disiplin tertentu. Unsur Interpretasi Citra Pengenalan obyek merupakan kepingan vital dalam interpretasi citra. Tanpa dikenali identitas dan jenis obyek yang tergambar pada citra, mustahil dilakukan analisis untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi. Demikian pentingnya pengenalan obyek itu sehingga ada satu periode perkembangan penginderaan jauh yang memusatkan perhatiannya pada pengenalan obyek pada citra, yaitu antara 1950-1960. Pada ketika itu interpretasi gambaran masih berupa interpretasi foto udara saja, lantaran belum ada gambaran lainnya. Pusat perhatiannya hanya pada cara-cara pengenalan obyek sehingga tidak pernah hingga pada arti interpretasi gambaran yang sebenarnya, yaitu pengenalan obyek dan analisis data sesuai dengan disiplin ilmunya untuk memecahkan problem yang sedang dihadapi. Periode ini disebut periode teknik interpretasi yang berlebihan Stone, 1974; Baret and Curts, 1976. Prinsip pengenalan obyek pada gambaran mendasarkan atas penyidikan karakteristiknya atau atributnya pada citra. Karakteristik obyek yang tergambar pada gambaran dan dipakai untuk mengenali obyek disebut unsur interpretasi citra. Foto udara merupakan gambaran tertua di dalam penginderaan jauh. Ia telah dikembangkan paling usang dan hingga dasawarsa 1960-an paling banyak dipakai sehubungan dengan ketersediaan foto dan alat interpretasinya serta fasilitas di dalam pelaksanaan interpretasinya. Gambaran pada foto udara lebih mirim ujud bahu-membahu di medan dan lebih terinci bila dibandingkan dengan gambaran pada gambaran lainnya. Sebagai akibatnya, unsur interpretasinya juga paling lengkap bila dibandingkan dengan unsur interpretasi pada gambaran lainnya. Dengan alasan itulah maka unsur interpretasi yang dibincangkan pada goresan pena ini yaitu unsur interpretasi foto udara. Unsur interpretasi foto udara terdiri dari sembila butir, yaitu rona atau warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, tinggi, bayangan, situs, dan asosiasi. Sembila unsur interpretasi gambaran ini disusun secara berjenjang. Perbincangan berikut ialah perihal unsur interpretasi tersebut. Di samping itu juga dibincangkan konvergensi bukti, asas penting penerapan unsur interpretasi gambaran dalam pengenalan obyek. A. Rona dan Warna Rona tone/color tone/grey tone yaitu tingkat kegelapan atau kecerahan obyek pada citra. Rona pada foto pankromatik merupakan atribut bagi obyek yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut sinar putih, yaitu spektrum dengan panjang gelombang 0,4 - 0,7 μm. Di dalam penginderaan jauh, spektrum demikian disebut spektrum lebar. Jadi, rona merupakan tingkatan dari hitam ke putih atau sebaliknya. Warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan memakai spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Sebagai contoh, obyek tampak biru, hijau, atau merah bila ia hanya memantulkan spektrum dengan panjang gelombang 0,4-0,5μm, 0,5-0,6μm, atau 0,6-0,7μm. Warna Berdasarkan Pantulan a = tampak biru lantaran memantulkan terusan biru b = tampak kuning lantaran menyerap sinar biru Sebaliknya bila obyek menyerap sinar biru maka ia akan memantulkan warna hijau dan merah. Sebagai karenanya maka obyek akan tampak dengan warna kuning. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan tingkat kegelapan di dalam ujud hitam putih, warna mengatakan tingkat kegelapan yang lebih beraneka. Ada tingkat kegelapan di dalam warna biru, hijau, merah, kuning, jingga, dan warna lainnya. Meskipun tidak menjelaskan cara pengukurannya, Ester et al. 1983 mengutarakan bahwa mata insan sanggup membedakan 200 rona dan warna. Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa pembedaan obyek pada foto berwarna lebih gampang bila dibandingkan dengan pembedaan obyek pada foto hitam putih. Pernyataan yang senada sanggup diutarakan pula, yakni pembedaan obyek pada gambaran yang memakai spektrum sempit lebih gampang darpada pembedaan obyek pada gambaran yang dibentuk dengan spektrum lebar, meskipun citranya sama-sama tidak berwarna. Asas inilah yang mendorong orang untuk membuat gambaran multispektral. Rona dan warna disebut unsur dasar. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya rona dan warna di dalam mengenali obyek. Tiap obyek tampak pertama pada gambaran menurut rona atau warnanya. Setelah rona atau warna yang sama dikelompokkan dan diberi garis batas untuk memisahkannya dari rona atau warna yang berlainan, barulah tampak bentuk, tekstur, pola, ukuran dan bayangannya. Itulah sebabnya maka rona dan warna disebut unsur dasar. Mengingat pentingnya rona dan warna sebagai unsur dasar, maka perbincangannya akan melebihi unsur interpretasi lainnya. Perbincangan rona akan meliputi 1 cara pengukuran rona, 2 faktor yang mempengaruhi rona, 3 cara pengukuran warna, 4 faktor yang mempengaruhi warna. B. Bentuk Bentuk merupakan variabel kulitatif yang memerikan konfigurasi kerangka suatu obyek. Bentuk merupakan atribut yang terperinci sehingga banyak obyek yang sanggup dikenali menurut bentuknya saja. Bentuk, ukuran, dan tekstur dikelompokkan sebagai susunan keruangan rona sekonder dalam segi kerumitannya. Pangkal tolaknya bermula dari rona yang merupakan unsur dasar dan termasuk primer dalam segi kerumitannya. Pengamatan atas rona sanggup dilakukan paling mudah. Oleh lantaran itu bentuk, ukuran, dan tekstur yang eksklusif sanggup dikenali menurut rona, dikelompokkan sekonder kerumitannya. Ada dua istilah di dalam bahasa inggris yang artinya bentuk, yaitu 'shape' dan 'form'. Shape yaitu bentuk luar atau bentuk umum, sedangkan form merupakan susunan atau struktur yang bentuknya lebih rinci. Contoh shape atau bentuk luar Bentuk bumi bulat Bentuk wilayah Indonesia memanjang sejauh sekitar km. Contoh form atau bentuk rinci Pada Bumi yang bentuknya lingkaran terdapat banyak sekali bentuk relief atau bentuk lahan mirip gunung api, dataran pantai, tanggul alam, dsb. Wilayah Indonesia yang bentuk luarnya memanjang, berbentuk rinci negara kepulauan. Wilayah yang memanjang sanggup berbentuk masif atau bentuk lainnya, akan tetapi bentuk wilayah kita berupa himpunan pulau-pulau. Baik bentuk luar maupun bentuk rinci, keduanya merupakan unsur interpretasi gambaran yang penting. Banyak bentuk yang mencirikan sehingga memudahkan pengenalan obyeknya pada citra. Contoh pengenalan obyek menurut bentuk Gedung sekolah pada umumnya berbentuk karakter I, L, U atau berbentuk empat segi panjang Tajuk pohon palma berbentuk bintang, tajuk pohon pinus berbentuk kerucut, dan tajuk bambu berbentuk bulu-bulu. Gunung api berbentuk kerucut, sedang bentuk kipas aluvial mirip segitiga yang alasnya cembung Batuan sedimen membentuk topografi bernafsu dengan lereng terjal bila pengikisannya telah berlangsung lanjut Bekas meander sungai yang terpotong sanggup dikenali sebagai kepingan rendah yang berbentuk tapal kuda. C. Ukuran Ukuran yaitu atribut obyek yang antara lain berupa jarak, luas, volume lereng, ketinggian tempat dan kemiringan. Ukuran sanggup mencirikan obyek sehingga sanggup dijadikan sebagai ciri pembeda dengan obyek lainnya Karena ukuran obyek pada ctra merupakan fungsi skala, maka di dalam memanfaatkan ukuran sebagai unsur interpretasi gambaran harus selalu diingat skalanya. Contoh Ukuran rumah sering mencirikan apakah rumah itu rumah mukim, kantor, atau industri. Rumah mukim pada umumnya lebih kecil bila dibandingkan dengan kantor atau industri. Lapangan orlahraga di samping dicirikan oleh bentuk segi empat, lebih dicirikan oleh ukurannya, yaitu sekitar 80 m x 100 m bagi lapangan sepak bola, sekitar 15 m x 30 m bagi lapangan tenis, dan sekitar 8 m x 15 m bagi lapangan bulu tangkis. Nilai kayu di samping ditentukan oleh jenis kayunya juga ditentukan oleh volumenya. Volume kayu sanggup ditaksir menurut tinggi pohon, luas hutan, serta kepadatan pohonnya, dan diameter batang pohon. D. Tekstur Tekstur yaitu frekuensi perubahan atau pengolangan rona pada citra. Dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu tekstur halus, sedang dan kasar. Contoh Hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus. Tanaman padi bertekstur halus, tumbuhan tebu bertekstur sedang, dan tumbuhan pekarangan bertekstur kasar Permukaan air yang damai bertekstur halus. E. Pola Pola yaitu kecenderungan bentuk suatu obyek , misal pola aliarn sungai, jaringan jalan dan pemukiman penduduk. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri bagi beberapa obyek alamiah. Contoh Pola fatwa sungai sering menandai bagi struktur geologi, litologi, dan jenis tanah. Pola fatwa trellis menandai struktur lipatan. Pola fatwa yang padat mengisyaratkan perembesan air kurang sehingga erosi berlangsung efektif. Pola fatwa dendritik mencirikan jenis tanah atau jenis batuan serba sama dengan sedikit atau tanpa imbas lipatan maupun patahan. Pola fatwa dendritik pada umumnya terdapat pada batuan endapan lunak, tufa vulkanik, dan endapan tebal oleh gletser yang telah terkikis. Permukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur, yaitu dengan rumah yang ukuran dan jaraknya seragam, masing-masing menghadap jalan. Kebun karet, kebun kelapa, kebun kopi dan sebagainya gampang dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan polanya yang teratur, yaitu dari pola serta jarak tanamnya. F. Bayangan Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada pada tempat gelap. Obyek yang berada pada tempat gelap biasanya tidak terlihat atau hanya samar-samar. Meskipun demikian bayangan sering menjadi kunci penting pada pengenalan beberapa obyek yang justru lebih tampak pada bayangannya. Contoh Cerobong asap, menara, tangki minyak, dan kolam air yang dipasang tinggi lebih tampak dari bayangannya. Tembok stadion, gawang sepak bola, dan pagar keliling lapangan tenis pada foto berskala 1 juga lebih tampak dari bayangannya. Lereng terjal tampak lebih terperinci dengan adanya bayangan. G. Situs Situs merupakan tempat kedudukan suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung, melainkan dalam kaitannya dengan lingkungan sekitarnya. Situs diartikan dengan banyak sekali makna oleh para pakar. Estes dan Simonet 1975, mengartikan situs sebagai letak suatu obyek terhadap obyek lain di sekitarnya. Di dalam pengertian ini, Monkhouse 19740 menyebutkan situasi, mirip contohnya letak kota fisik terhadap wilayah kota administratif, atau letak suatu bangunan terhadap persil tanahnya. Oleh Vanzuidam 1979, situasi juga disebut situs geografi, yang diartikan sebagai tempat kedudukan atau letak suatu tempat atau wilayah terhadap sekitarnya. Misalnya letak iklim yang banyak besar lengan berkuasa terhadap interpretasi gambaran untuk geomorfologi. Menurut Estes dan Simonet 1975, letak obyek terhadap bentang darat mirip contohnya situs suatu obyek di rawa, di puncak bukit yang kering, di sepanjang tepi sungai, dsb. Situs semacam ini oleh Van Zuidam 1979 disebutkan situs topografi, yaitu letak suatu obyek atau tempat terhadap tempat sekitarnya. Situs ini berupa unit terkecil dalam suatu sistem wilayah morfologi yang dipengaruhi oleh faktor situs seperti 1 beda tinggi, 2 kecuraman lereng, 3 keterbukaan terhadap sinar, 4 keterbukaan terhadap angin, 5 ketersediaan air permukaan dan air tanah. Lima faktor situs ini mempengaruhi proses geomorfologi maupun proses atau perujudan lainnya. Contoh Tajuk pohon yang berbentuk bintang mencirikan pohon palma. Mungkin jenis palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, sagu, nipah, atau jenis palma lainnya. Bila tumbuhnya menggerombol pola dan situsnya di air payau maka yang tampak pada foto tersebut mungkin sekali nipah. Situs kebun kopi terletak di tanah miring lantaran tumbuhan kopi menghendari pengatusan air yang baik. Situs permukiman memanjang pada umumnya pada igir beting pantai, pada tanggul alam, atau di sepanjang tepi jalan. H. Asosiasi Asosiasi sanggup diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan obyek yang lain. Karena adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada gambaran sering merupakan petunjuk adanya obyek lain. Contoh Disamping ditandai dengan bentuknya yang berupa empat persegi panjang serta dengan ukuran sekitar 100 x 80 m, lapangan sepakbola ditandai dengan adanya gawang yang situsnya pada kepingan tengah garis belakangnya. Lapangan sepak bola berasosiasi dengan gawang. Kalau tidak ada gawangnya, lapangan itu bukan lapangan sepak bola. Gawang tampak pada foto udara berskala 1 atau lebih besar. Stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api yang jumlahnya lebih dari satu bercabang Gedung sekolah disamping ditandai oleh ukuran bangunan yang relatif besar serta bentuknya yang ibarat I, L, atau U, juga ditandai dengan asosiasinya terhadap lapangan olah raga. Pada umumnya gedung sekolah ditandai dengan adanya lapangan olah raga di dekatnya. I. Konvergensi Bukti Di dalam mengenali sebuah obyek pada pada foto udara atau pada gambaran lainnya, dianjurkan untuk tidak hanya memakai satu unsur interpretasi citra. Sebaiknya dipakai unsur interpretasi gambaran sebanyak mungkin. Semakin ditambah jumlah unsur interpretasi gambaran yang digunakan, semakin menciut lingkupnya ke arah titik simpul tertentu. Inilah yang dimaksud dengan konvergensi bukti, atau bukti-bukti yang mengarah ke satu titik simpul. Sebagai contoh, contohnya pada foto udara terlihat tetumbuhan yang tajuknya berbentuk bintang. Pohon tersebut terperinci berupa pohon palma, akan tetapi kemungkinannya masih cukup luas. Mungkin palma tersebut berupa pohon kelapa, kelapa sawit, nipah, enau, dan sagu. Di dalam pola ini terdapat lima kemungkinan menurut satu unsur interpretasi citra, yaitu menurut bentuk tajuk saja. Bila ditambah satu unsur interpretasi gambaran lagi contohnya pola, kemungkinannya akan menjadi lebih menciut. Misalnya saja tetumbuhan tersebut polanya tidak teratur, maka kemungkinan yang lima itu menciut menjadi tiga yaitu nipah, enau, atau sagu. Pohon kelapa dan kelapa sawit pada umumnya ditanam orang dengan pola tanam yang teratur. Kemungkinan yang tinggal tiga itu akan menciut bila ditambah dengan satu unsur interpretasi lagi, contohnya ukuran. Bila ukuran tetumbuhan tersebut 10 meter atau lebih, maka kemungkinannya tinggal dua, yaitu enau atau sagu. Nipah merupakan pohon palma yang tak berbatang yang tinggi tajuknya hanya sekitar 3 meter atau kurang. Bila ditambah satu unsur interpretasi gambaran lagi yaitu situsnya di tanah becek dan basah payau, maka kemungkinan tersebut benar-benar menciut menjadi satu titik simpul, yaitu bahwa yang tergambar pada foto tersebut tidak lain kecuali sagu. Enau merupakan tumbuhan darat yang tidak terdapat pada air payau. Sumber Sutanto. 1986. Penginderaan Jauh. Yogyakarta Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada

Tahapanawal seperti yang kita ketahui adalah yaumul barzah atau yang disebut alam kubur. Di yaumul barzah , manusia akan ditanyai oleh Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir tentang seluruh amal
Pembahasan Pembahasan Interpretasi citra merupakan aktivitas menganalisis foto udara atau citra, sehingga dapat diperoleh gosip dr sebuah objek. Tahapan dlm interpretasi citra yakni selaku berikut. Deteksi, merupakan tahap pengamatan terhadap citra mengenai jenis objek, skala, & kualitas citranya. Identifikasi, merupakan tahap pengklasifikasian objek berdasarkan ciri-ciri tertentu mirip bentuk, ukuran, bayangan, rona, tekstur, pola, & situsnya. Analisis, merupakan acara untuk memperoleh isu dr citra dgn merujuk pada golongan-golongan objek yg memiliki kekhususan tertentu. Deduksi, merupakan proses yg didasarkan pada bukti-bukti dr sebuah objek yg mengarah ke satu titik, sehingga mampu dirumuskan hipotesis. Pembuatan laporan & uji ketelitian, merupakan tahap simpulan dlm aktivitas interpretasi citra. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa interpretasi citra terdiri dr tahap deteksi, identifikasi, analisis, deduksi, pembuatan laporan, & uji ketelitian.
FfPFgr.
  • 9b95c73jxv.pages.dev/293
  • 9b95c73jxv.pages.dev/422
  • 9b95c73jxv.pages.dev/446
  • 9b95c73jxv.pages.dev/21
  • 9b95c73jxv.pages.dev/444
  • 9b95c73jxv.pages.dev/355
  • 9b95c73jxv.pages.dev/488
  • 9b95c73jxv.pages.dev/300
  • tahapan interpretasi disebut juga tahap